MONTANI PARA LIBERI

MONTANI PARA LIBERI

For the Mountaineers............!!!

"Mountain are cathedrals: grand and pure, the houses of my religion. I go to them as humans go to worship. From their lofty summits, I view my past, dream of the future, and with unusual acuity I am allowed to experience the present moment. My strength renewed, my vision cleared, in the mountains I celebrate creation. On each journey I am reborn." (ANATOLI BOUKREEV @ Above the Clouds)

Tuesday 30 September 2008

Akhirnya sunyi itu terkoyak....................

Akhirnya sunyi itu terkoyak, tercerai-berai oleh kedatangan seorang sahabat ! Gutte yang dengan senang hati menemaniku melewati malam suci tapi sepi tadi malam.

Lalu ketelpon Gadis Pintar tapi misterius itu pake nomernya Gutte, soalnya terakhir kutelpon pake nomerku sendiri direject ama dia........(hehehe.........)..........kuucapkan "Minal Aidin Walfaidzin" sepenuh hati dari lubuk hatiku paling dalam yang lagi haru-membiru. Gutte menawariku mie goreng, Ah...Mama.........dirumah sana pasti meja makan penuh dengan hidangan enak buatan tanganmu, tapi aku tak boleh mengeluh.......ini jalan yang sudah aku pilih sendiri sebagai lelaki. Dan jalan itu "sesulit" apapun harus ditempuh dengan cara lelaki.

Gutte yang baik.......danke Schon mein FREUND !!! Sampai siang ini Gutte masih menemaniku, walopun sudah berkali-kali kusuruh pulang saja. Now....ada Ondo dateng juga, Hhhm...Gud Bye "Fuckin Lonely". Ada banyak messages masuk kenomerku, indah-indah kata-katanya.........Thanks Amigos..............where ever U are, I am @Lways remember......................!!!
Taqaballallahu Minna Waminkum "Ied Mubarak" Minal Aidin Walfaidzin.

Wishes the Gud Re-BORN for U all, whereever U re N whatever had done between Us.

Menjadi diriku sendiri.........................

Ketika melewati sunyi aku menjadi diriku sendiri.
Ketika melawan sepi aku menjadi diriku sendiri.
Ketika membungkus rindu aku menjadi diriku sendiri.
Ketika menebar mimpi aku menjadi diriku sendiri.

Kubungkus Rinduku.............................

Malam ini begitu sunyi, suara takbir menyambut Idul Fitri lamat-lamat terdengar syahdu ditelingaku. Ada rindu pada-MU, ada rindu pada orang-orang terkasih dirumah nun diseberang laut, ada rindu pada dia yang telah membuat jiwaku membeku. Kubungkus rinduku erat-erat, kubiarkan mengalir bersama suara katak dan jangkrik, terbang lewat desau angin yang makin membesar, kehembuskan keudara melalui kepulan berbatang-batang marlboro light.

Malam ini begitu sunyi, suara takbir menyambut Idul Fitri masih terdengar syahdu ditelingaku. Semestinya aku tak berada ditempat ini, tempat yang membuatku terperangkap kenangan masa lalu. Tapi tidak, aku sudah memilih jalanku sendiri, jalan lelaki yang memang tidak mudah. Sekelebat wajah Mama melintas dikepalaku, lalu susul-menyusul wajah kakak-kakak dan adik-adikku yang aku tau mengharapkan kedatanganku.

Malam ini begitu sunyi, suara takbir menyambut Idul Fitri masih terus berkumandang, kehampaan dan kehilangan menelusup jauh dalam relung jiwaku. Kubungkus rinduku teramat erat, kulemparkan kelangit yang kelam tiada berbintang. Kuyakinkan diriku bahwa jalan yang telah aku pilih memang tidak mudah dan tak akan pernah dipahami orang lain bahkan keluargaku terkasih.

Malam ini begitu sunyi, suara takbir menyambut Idul Fitri telah berkumandang sendiri dalam hatiku. Jalanku jalan lelaki yang berhadapan dengan sunyi dan sepi, tak ada lagi rindu yang harus menghalangi, Kubungkus rinduku dengan amat sangat erat.
Kulontarkan jauh-jauh biar ia sampai kelangit ketujuh..................................

MENCINTAI itu SULIT................................

Ternyata MENCINTAI itu SULIT, tidak mudah....................................
Entah itu cinta pada orang-orang terkasih (ortu, sahabat, etc) organisasi yang membesarkan dan menempa kita, almamater, bangsa dan tanah air serta agama kita masing-masing.

Ada yang mengungkapkan cintanya lewat kata, ada juga yang menyatakan lewat sikap nyata berupa karya-karya rumit yang penuh pengorbanan.
Bicara soal mencintai, juga bicara soal pengorbanan dan keikhlasan.............

Ternyata MENCINTAI itu SULIT, butuh pengorbanan, keikhlasan dan kesabaran.
Setelah berkorban dengan ikhlas dan sabar, kita juga harus berhadapan dengan realita bahwa terkadang apa yang kita cintai tak paham atas CINTA kita.

Seberapa BESARkah ???

Seberapa BESARkah CINTA kita ???
Terhadap segala sesuatu yang telah menopang JIWA kita
Terhadap segala sesuatu yang telah MENGHIDUPI diri kita
Terhadap segala sesuatu yang telah MENEMPA kita
Dalam hari-hari panjang KEHIDUPAN,
Untuk menjadi MANUSIA yang BERKEMANUSIAAN..............

03rd JUNE 2008-01.40 @thePOC

MENCINTAI adalah.......................

Mencintai adalah menyayangi sepenuh hati
Mencintai adalah memiliki dan saling berbagi
Mencintai adalah saling memahami
Mencintai adalah saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing
Mencintai adalah rela berkorban demi apapun yang dicintai
Mencintai adalah menjaga dan melindungi dengan berani
Mencintai adalah mengabdikan diri dan berkarya
Mencintai adalah setia dan saling percaya
Mencintai adalah tegar, tabah, pantang menyerah dalam pengabdian
Mencintai adalah menguji diri dalam susah dan senang bersama-sama
Mencintai adalah kebutuhan hakiki seorang manusia yang bernurani
Mencintai butuh keikhlasan dan kebesaran jiwa
Mencintailah, Mencintailah, Mencintailah................................
Karena tanpa mencintai kita takkan bisa menjadi manusia bernurani !!!

02nd JUNE 2008 @ ThePOC

Mountains are Dangerous...................

The most important thing to know is that mountaineering involve risk.
If we go to the mountains and forget that there is risk, we make mistakes.
MOUNTAINS ARE DANGEROUS !!!
But they are only dangerous if people are there.
A MOUNTAIN IS A MOUNTAIN........................
It only exist. It is a piece of rock and ice, a beautiful piece maybe, but it only becomes dangerous and beautiful if we are there. We must know how to approach the mountains in the future, and in which directions to take our sport.

by REINHOLD MESSNER @ Voices from the Summit

Monday 29 September 2008

MOMMY I am So SORRY.....................

Mama,maafkan ananda karena memutuskan untuk tidak pulang.
Mama,maafkan ananda karena selalu membuat hatimu resah.
Mama,maafkan ananda karena memilih jalan hidup tidak seperti orang-orang kebanyakan.................................................
Mama,maafkan ananda karena tahun ini tak bisa berkumpul bersama
Mama,maafkan ananda karena menyimpan mimpi yang tak akan pernah engkau mengerti hingga hari ini................................
Mama,maafkan ananda karena tak bisa membalas kasihmu dengan sempurna
Mama " I will Always LOVE YOU " Please, FORGIVE Me Mom...........!!!

The CLIMBS..................

We climb the mount not to conquer it
but to conquer our self !!!
reach the peak of the mount some times is easier,
but to reach the peak inside ourhearth called patience is difficult !!!

For MOUNTAINEERS...........................

Mountains are cathedrals : grand and pure, the houses of my religion.
I go to them as humans go to worship.
From their lovty summits, I view my past, dream of the future, and with unusual acuity.
I am allowed to experience the present moment.
My strength renewed, my vision cleared, in the mountains I celebrated creation.
On each journey I am reborn.

By ANATOLY BOUKREEV @ Above the Clouds.